Senin, 16 Januari 2012

BACKGROUND KALENDER BAMBANG













SPIRIT MORIVATOR

SPIRIT MOTIVATOR


KREATIF
    Richard Bronson, pemilik bisnis terkemuka Virgin, adalah orang yang yentrik dan kreatif dalam berfikir, suatu kali dia pergi ke sebuah Bank untuk meminjam sebesar 7.500 dolar dengan menjaminkan mobil Ferarrinya yang seharga 350.000,- dolar, pihak bank jelas senang dan setuju, sekaligus berfikir Bronson kurang waras sehingga meminjamkan mobil mewahnya untuk peminjaman yang hanya 7.500,- dolar, pihak Bank akhirnya segera menempatkan Ferarri tersebut ke basemant dengan pengamanan ekstra.

    Dua minggu kemudian, setelah pulang dari luar negri, Bronson datang ke Bank tersebut untuk melunasi pinjamannya plus bunga yang tidak seberapa itu dan membawa Ferarrinya lagi, sambil berkata dalam hati “ di New York mana ada tempat parkir yang aman dan murah untuk mobil mewah, selain Bank tersebut”

    Itulah cara berfikir kreatif cara berfikir nyeleneh atau lain dari biasanya itulah yang kerap melahirkan ide-ide brilian,
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa modal yang paling penting bukanlah uang, tapi ide kabar baiknya, tiap orang sebenarnya punya ide, kalaupun tidak, itu sebenarnya karena belum tergali saja, itu sebabnya tiap orang harusnya biasa sukses, bahkan ketika tidak memiliki modal uang dan fasilitas yang menunjang sekalipun, semoga renungan ini bisa melecut kesadaran di dalam diri kita bahwa kita memiliki modal yang sangat berharga, yaitu ide dan kreatifitas yang bisa membuat kita menjadi orang berhasil


CARA MENGUBUR IDE
    Annete Moser Wellman, penulis The Five Faces Of Genius berkata “ Sumber daya paling berharga yang anda bawa ke dalam pekerjaan dan perusahaan anda adalah kreatifitas anda “ Saya sepakat dengan pernyataan tersebut, menurut saya, ide atau kreatifitas kita lah yang membuat jenis pekerjaan apapun menjadi tambang emas bagi kita, sayangnya, ketika ide itu sudah muncul ke permukaan, ide itu di kubur kembali melalui sikap dan pernyataan-pernyataan negative, baik oleh orang-orang yang ada di sekeliling kita maupun oleh dirikita sendiri,
Berikut ini adalah enam cara “manjur” untuk mengubur ide, tentu bukan untuk di ikuti, melainkan untuk di waspadai.

1.    Itu tidak mungkin berhasil
    Masih ingat bagaimana komentar para produser ketika ditawari lagu tak gendong oleh mendiang Mbah Surip ? mereka berkata, lagu dengan suara cempreng seperti itu tidak akan laku di jual untung saja produsernya tidak buru-buru mengubur idenya tentang lagu tersebut, kita tau bahwa semua ide, bahkan ide yang tampaknya tidak mungkin berhasil sekalipun, memiliki benih keberhasilan jika terus di kembangkan.

2.    Kita belum pernah mencobanya
Saya yakin bahwa sebenarnya di dunia ini begitu banyak ide-ide yang luar biasa, hanya saja ide-ide tersebut  tidak pernah muncul karena orang yang bersangkutan tidak berani mencobanya, sebenarnya kita berani melangkah lebih dulu, jika kita belum mencoba, bagaimana mungkin kita bisa tahu ide kita ini akan berhasil atau gagal?.


3.    Kita tidak akan pernah sanggup.
Jika kita selalu membatasi diri dan selalu berfikir negative tentang diri kita sendiri, akhirnya terjadi bahwa kita benar-benar tidak sanggup merealisasikan ide tersebut, seandainya kita optimis, maka kesulitan-kesulitan yang barangkali muncul saat kita merealisasikan ide tersebut pasti kita bisa atasi selama kita punya kayakinan yang kuat, pasti ada pintu yang terbuka bagi kita.

4.    Segala sesuatu sudah berjalan dengan baik kok.
Tahukah anda bahwa dunia kita menjadi lebih baik, lebih mudah, lebih nyaman, dan lebih maju karena ada orang-orang yang terus ber Inovasi? Banyangkan jika setiap orang memiliki prinsip “segala sesuatu sudah berjalan dengan baik” barangkali hari ini kitra masih naik kuda kalau mau bepergian, harus mengetik dengan mesin ketik butut ketika menulis, harus melepaskan burung merpati ketika hendak mengirim pesan, dst, toh semuanya berjalan dengan baik, tanpa adanya ide atau inovasi yang baru, memang segala sesuatunya sudah berjalan dengan baik tapi peradapan manusia tidak akan pernah maju, dengan cara lama saja segala sesuatunya bisa berjalan dengan baik mengapa mesti harus menggunakan cara-cara baru? Inilah sikap yang membunuh banyak ide-ide baru.

5.    Kita belum siap.
Di saat ide di sosialisasikan, kerapkali kita merasa belum siap bahkan misalnya ide itu di undur hingga lima tahun lagi sekalipun kita akan tetap meras belum siap, siap atau tidak sebenarnya bukan masalah waktu tetapi masalah sikap kita jika kita terbuka dengan ide-ide baru maka saat ide itu muncul saat itu juga kita siap.

6.    Itu bukan tanggung jawab saya.
Terus terang jika kita merasa bahwa menciptakan suatau ide atau gagasan itu bukan tanggung jawab kita, maka kita sedang mengkerdilkan diri kita sendiri, kita sedang mengebiri potensi di dalam diri kita sekaligus memiskinkan diri kita sendiri, tuhan telah meng anugerahkan kita denga ide yang luar biasa dan dia juga melengkapi kita dengan kemampuan untuk menciptakan ide-ide secara luar biasa problemnya adalah sikap kita yang egois, apa untungnya kalau saya menciptakan ide-ide baru? Kalau kita merasa tidak ada untungnya kita pun berdalih bahwa itu bukan tanggung jawab saya, hindari sikap seperti itu jangan pernah kubur ide-ide anda sebaliknya kembangkanlah ide-ide anda menjadi tambang emas bagi anda.


OTAK KANAN
    Mari kita bedah otak kita jika kita benar-benar melakukannya maka kita akan menemukan dua bagian otak yaitu otak kiri dan otak kanan, di samping otak bawah sadar tentunya,
Otak kiri terkait dengan IQ (Intelegent Quotient) Logis, Analisis, Realistis, Linier bertolak belakang dengan hal tersebut Otak kanan terkait dengan EQ (Emotion Quotient) Intuitif, Artistik, Imajinatif, Lateral lalu manakah yang lebih penting. Otak kiri atau otak kanan? Tentu saja dua-duanya penting, kalau tidak buat apa tuhan memberikan otak kiri dan otak kanan.
    Masalahnya sudah sejak kecil kita hanya melatih otak kiri kita buktinya pelajaran matematika lebih penting daripada pelajaran menggambar, jam pelajaran untuk fisika lebih banyak dibandingkan dengan jam pelajaran kesenian, kebanyakan sekolah hanya focus kepada hal-hal yang bersifat logis, analisis dan realistis, ini yang membuat otak kiri kita makin mengembang sementara otak kanan kita makin kurus karena hanya mendapat sedikit nutrisi,
    Budaya pendidikan seperti itulah yang membuat kita miskin ide, mengapa? Ide-ide dan gagasan inovatif selalu lahir dari otak kanan kita.


    Lalu apa yang harus kita lakukan agar kita menjadi orang yang kaya ide, kaya inovasi, bahkan membuat trobosan terobosan yang selama ini tidak pernah dipikirkan oleh orang lain, tak ada pilihan lain kecuali kita harus memulai melatih otak kanan kita,
Berikut ini ada beberapa tips praktis yang bisa kita coba untuk melatih otak kanan kita yaitu jangan berpikir terus ambillah waktu untuk melamun (berimajinasi) bekerjalah sambil mendengarkan lagu, untuk hal-hal sepele sesekali ambillah keputuan yang berdasarkan intuisi, jangan dengan logika, jangan menulis terus tapi juga mengambarlah,
Lakukan game sederhana ini : acungkan jempol tangan kiri dan kelingking tangan kanan, sambil menyorongkan kedua belah tangan kearah kanan dan lakukan sebaliknya.


SEMUA ORANG PENTING
    Suatu hari seorang Profesor memberikan ujian kepada para mahasiswanya, untuk nomor terakhir soalnya ia bertanya “Siapa nama depan wanita petugas pembersih sekolah kita?” para siswanya menganggap soal itu bercanda saja beberapa dari mereka bahkan sebenarnya ingat sosok penjaga sekolah itu yaitu seorang wanita dengan usia 50-an tahun tubuhnya tinggi berambut gelap tapi entah siapa namanya tidak ada yang tau,
Ketika mengumpulkan jawaban tentu saja dengan jawaban soal terakhir yang kosong, salh seoarang siswa bertanya pada professor itu apakah jawaban soal terakhir akan “di hitung” atau tidak “tentu saja di hitung” jawab professor “karena dalam pejalanan karirmu kamu akan bertemu banyak orang dan semuanya penting semua harus kamu perhatikan meski hanya dengan seulas senyumatau hanya sekedar sapaan “halo”
    Sebuah pelajaran penting tentang menghargai orang-orang di sekitar kita bukankah terlebih sering kita menghargai orang-orang tertentu saja dalam kehidupan ini? Kita menghormati bos kita menyegani pimpinan kita namun kita mengabaikan tukang sampah yang setiap hari dengan setia mengangkut sampah dari depan rumah kita, kita hormat kepada orang-orang yang kedudukannya, kekuasaannya di atas kita memiliki harta yang lebih dari diri kita tapi kiita melupakan mereka yang sederhana padahal sebenarnya berjasa kepada kita.
    Salah satu kesuksesan terletak pada hubungan, sangat keliru bila kita menganggap keberhasilan kita hanya bila kita dapat mengenal mereka yang terkenaL saja tapi biarlah kita belajar menghargai setiap orang yang kita temui bukankah kita juga ingin di hargai oleh siapapun dimanapun dan kapanpun kita berada.


BISNIS SUAM-SUAM KUKU
    Dalam buku Origin of Brands, Al dan Laura Reis mengkritisi pendapat kalangan bahwa konvergensi (penggabungan) legih penting dari divergensi (spesialisasi) contohnya saat ini banyak perusahaan tehnologi seakan ingin menggabungkan semua tehnologi dalam satu benda, produsen ponsel misalnya, seolah berlomba menawarkan ponsel dengan fitur terlengkap ponsel pun makin banyak di jejali fungsi entah sebagai kamera, TV, pemutar musik, perekam video, bahkan penjelajah internet tapi konsumen toh tetap punya kecenderungan tertentu ada yang mengutamakan musiknya, ada yang mengutamakan awetnya, dll
Bisnis yang ingin sukses dalam jangka panjang memerlukan branding dan penciptaan pasar, bukan merebut pasar, dalam hal branding (menciptakan merek) ini yang lebih penting adalah inovasi, bukan sekedar menggabung-gabungkan tapi menawarkan sesuatu yang baru demikian kira-kira pendapat mereka.
    Hal ini  juga bisa di terapkan dalam pribadi kita masing-masing, lebih baik ahli di salah satu bidang dari pada sekedar bisa di banyak bidang, banyak orang yang sebenarnya mempunyai kebiasaan dalam banyak bidang tapi tetap tidak sukses, sebaliknya ada yang mungkin hanya punya satu keahlian,


Misalnya mahir bicara di depan umum, tapi lebih sukses dari orang yang pertama tadi, artinya orang yang serba tahu tapi hanya sedikit-sedikit ini seperti orang yang suam-suam kuku, tidak ada yang salah jika anda punya minat di abnyak bidang tapi syarat sukses adalah anda perlu ahli di satu bidang yang paling anda minati.
    Lalu bagaimana jika anda membutuhkan kemampuan di bidang lain? Tentu anda dapat mengajak ahli lain untuk bergabung dan membentuk satu tim, kerja tim dengan orang-orang berkompeten ini tentu akan jauh lebih baik dari pada bekerja sendirian tapi pengetahuan kita hanya di permukaan saja, oleh karena itu jika saat ini anda menggeluti satu profesi pastikan anda mendalami profesi itu dengan sunguh-sunguh stop menjadi orang yang banyak kemampuan tapilevelnya hanya biasa-biasa saja, mulailah menjadi ahli.